SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS

SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS

last updateLast Updated : 2025-05-25
By:  TrianaRUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
45Chapters
3.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Calon suamiku berkhianat dengan adik sepupuku di hari pernikahan. Mereka justru manipulatif, memfitnah bahwa aku sudah tak perawan. Pernikahan hampir saja dibatalkan karena tanpa mempelai pria, namun tiba-tiba seorang laki-laki datang, dengan tegas dan mantap ingin menikahiku, dia ternyata .... SPIN OFF CERITA "SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA"

View More

Chapter 1

1. Alasan Sebenarnya

"Pengantin lelakinya mana? Belum datang juga?" Suara kasak kusuk para pengunjung terdengar. Mereka saling berbisik dan bertanya heran.

"Coba hubungi, Pak. Apa ada kendala macet atau karena apa? Kenapa belum datang juga padahal penghulu dan yang lainnya sudah datang?!" tukas ibu dengan raut wajah panik.

"Iya, Bu, sebentar. Ibu tenangkan Dewi ya."

Ibu mendekat ke arahku dengan tatapan cemas. Meski berusaha tenang, aku tahu betul ibu tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

"Nak, Dewi ...." Suara ibu tertahan. Aku segera mengambil ponsel dan menghubungi nomor Mas Gala. Tersambung tapi tak kunjung diangkat. Rasa khawatir kembali menelusup dalam dada. Apa terjadi sesuatu dengannya?

Namun tiba-tiba sebuah pesan yang dikirimkan oleh Mas Gala membuat tubuhku lemas seketika.

[Maafkan aku, Dewi, aku tak bisa melanjutkan hubungan ini. Pernikahan kita batal. Aku tak sudi punya istri yang sudah tidak pe-ra-wan. Gelar doang gadis, tapi ternyata bekas orang. Cuih. Murahan!]

Deg! Jantung berpacu dengan cepat. 'Kenapa tiba-tiba sekali? Apa maksudnya Mas Gala mengirim pesan seperti ini?'

Aku membalas pesannya dengan cepat. [Apa maksudmu, Mas?]

[Aku gak nyangka ya, ternyata kamu serendah itu. Selama kita pacaran, kamu bahkan tidak mau disentuh olehku. Tapi ternyata kamu malah main belakang dengan pria lain! Kecewa banget aku sama kamu, Wi!]

Tak lama ia mengirimkan foto-fotoku bersama seorang pria yang tak kukenal. Entah dari mana Mas Gala mendapatkan itu.

[Mas, kok kamu bilang begitu. Itu semua tidak benar, Mas] Aku membalasnya dengan cepat

[Jadi kamu akan bilang kalau itu editan hah? Sudah kuduga!]

[Tolong datang ke sini, kita bisa bicarakan baik-baik, jangan tiba-tiba membatalkan secara sepihak dengan alasan gak jelas! Jangan fitnah aku, Mas!] Balasku lagi.

Namun, pesan terakhirku itu tidak terbalas, bahkan chat wa nya centang satu, foto profilnya pun kosong, sepertinya Mas Gala sengaja memblokir nomorku.

Ingin rasanya kuremas handphone saat ini juga. Aaargghhh! Aku berteriak histeris. Kebaya pengantin dan make up yang sudah kukenakan ternyata percuma, sia-sia.

Embun tebal mulai menggenang di mataku, berusaha menahan gejolak emosi yang menderu. Kata-kata Mas Gala seolah memu .kul jantungku dengan keras, hingga seluruh tubuhku rasanya lemas. Aku berusaha mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi situasi yang sangat memalukan ini.

"Dewi, ada apa, Nak?" tanya ibu dengan suara bergetar, mendekat dengan cepat.

Aku menunjuk ponselku, menunjukkan pesan yang baru saja masuk. Ibu membacanya, dan ekspresi wajahnya berubah dari panik menjadi kemarahan yang mendalam.

"Dasar tidak beradab!" serunya. "Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu?"

Tak lama Bapak juga datang mendengar seruan ibu. Lelaki paruh baya itu tampak bingung melihatku menangis. Bapak memijat pelipisnya pelan.

"Kurang ajar! Dasar laki-laki tak bertanggung jawab!" umpatnya penuh amarah.

"Bagaimana ini, Bu, Pak? Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyaku, berusaha menjaga nada suara agar tetap stabil meskipun hati ini terasa hancur.

Ibu hanya memeluk tanpa berkata-kata. Ia mengusap punggungku dengan lembut. "Sabar ya, Nak. Bapak dan ibu akan pikirkan caranya."

"Tapi pasti ibu dan bapak akan menanggung malu karena acaranya batal," ucapku pelan sambil tertunduk lesu.

"Itu lebih baik dari pada kamu harus menikah dengan pecundang macam dia!" tukas Bapak. Ekspresi wajahnya tampak geram dan marah.

Bapak bergegas pergi meninggalkan kami.

Tetiba Teh Wita berjalan tergopoh-gopoh menghampiri kami.

"Gawat, Pak, Bu, gawaaatt!" ucapnya dengan napas terengah-engah.

"Ada apa, Teh Siti?" tanya ibu bingung.

"Anu si Mas Gala .... Mas Gala ...."

"Mas Gala kenapa, Teh?" tanyaku penasaran.

"Mas Gala ada di rumah Geni," sahutnya lagi.

Aku mengerutkan kening tak mengerti. "Maksudnya gimana, Teh?"

"Rombongan Mas Gala gak kesini Mbak Dewi, itu karena mereka ke rumahnya Geni. Katanya mereka lamaran!"

Deg! Jantung kembali berdetak dengan cepat mendengar berita itu.

"Siapa yang lamaran?"

"Mas Gala sama Geni."

Aku menggeleng dengan cepat. Tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Teh Siti. Segera kulepas sandal dan berlari keluar kamar.

"Dewi, kamu mau kemana, Wi? Dewiiii ....!" panggil ibu.

Aku terus berlari melewati tatapan orang-orang yang penuh tanya. Terus berlari menuju ke rumah Geni yang jaraknya 13 rumah dari rumah orang tuaku.

Panas dan kekalutan menyelimuti pikiranku. Aku terus berlari dengan napas terengah-engah, tidak mempedulikan rasa lelah yang menghampiri tubuhku. Tak memedulikan terik mentari yang mulai menyengat. Jarak yang seharusnya terasa dekat kini seakan semakin jauh. Kepalaku berdenyut-denyut, memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi.

Sesampainya di depan rumah Geni, napasku terengah-engah dan hampir tidak bisa berdiri. Dengan sisa tenaga yang ada, aku mendekat ke rumah yang pintunya terbuka dan tampak ramai oleh orang-orang.

Seketika membeku saat benar-benar melihat Mas Gala melingkarkan cincin ke jari manis Geni. Gadis itu juga dirias dengan cantik. Aku tak tahu kenapa akhirnya jadi seperti ini.

"Jadi ini alasannya kamu membatalkan pernikahan kita, Mas?" tanyaku dengan suara bergetar.

Semua mata menoleh ke arahku. Tampak raut terkejut dari keduanya. Gala dan Geni. Hatiku hancur seketika. Semua rasa sakit dan nyeri bercampur padu jadi satu, membuat lidah ini terasa kelu dan hampir tidak bisa berbicara.

"De-dewi??" ucapnya dengan wajah pias.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
45 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status
OSZAR »