Beranda / Rumah Tangga / WANITA RAHASIA SUAMIKU / Tak sengaja menguping pembicaraan suamiku dan Desi. Hal apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya?

Share

Tak sengaja menguping pembicaraan suamiku dan Desi. Hal apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya?

Penulis: Nona Masha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-29 18:09:41

Sesampainya di kamar, aku meminta tolong Mas Rafael untuk membuka resleting gaun yang kukenakan. Sesaat, dia menatapku, seperti sedang memikirkan sesuatu, sebelum akhirnya mendekat ke arahku dan membantu melepasnya. Aku merasakan hawa panas di sekujur tubuhku, dan seketika bulu romaku merinding, ketika tak sengaja tangannya menyentuh bahuku.

Seketika kesadaran menyentakku, agar tak membiarkan dia melepas sepenuhnya gaun ini. Setelah resleting belakang gaun terbuka, segera aku memutar posisiku yang membelakanginya, dan menghadapnya.

"Udah, Mas, gak apa-apa, biar aku saja yang lanjutin membukanya," ujarku padanya sambil memegang bagian atas gaun itu agar tak melorot dan menampakkan bagian dadaku kepadanya, karena bagaimanapun aku tak sudi disentuh oleh pria yang ku anggap telah membohongiku ini, meskipun dia telah sah menjadi suamiku.

"Mas, tolong ambilkan aku minuman," pintaku padanya mencari alasan, agar dia tak melihatku ketika berganti pakaian. Ketika dia keluar kamar, gegas aku menukar baju, lalu berbaring di ranjang sambil membaca-baca.

Lima belas menit berlalu, tapi ia masih tak kembali. Aku keluar kamar untuk mencarinya. Langkahku tiba-tiba melambat, saat samar-samar mendengar suara-suara meninggi di dapur. Aku mendekat, mencari posisi yang pas agar tidak ketahuan. Dan sepertinya mereka sedang bertengkar.

"Mas, pokoknya kamu hanya milikku, tolong jangan sentuh wanita itu,mas!! Carilah alasan untuk tidak menyentuhnya ketika dia memintamu melakukan kewajibanmu sebagai suami padanya, kalau bisa cari cara agar kamu tidak sekamar dengannya!!!" seru Desi.

"Tapi Desi, bagaimanapun dia sudah sah jadi istriku, baik secara hukum, adat, dan agama. Jika aku harus menjauhinya, untuk apa aku harus menikahinya!!!" tegas suamiku padanya.

"Apa kamu melupakan apa yang sudah kita lakukan, Mas?" lontar Desi padanya.

"Itu hanyalah sebuah kekhilafan, Desi, tolong ...!! biarkan Mas bahagia dengan Alena !!" bentak suamiku padanya.

"Tapi Mas, bukankah dulu alasan Mas menikahi perempuan itu hanya demi uang dan harta ayahnya saja?!" sergah Desi penuh amarah.

"Desi, cukup!!!" bentak Mas Rafael berbalik, dan aku juga berjalan keluar dari tempat persembunyianku di belakang partisi yang menyekat dapur dan ruang makan itu. Tiba-tiba kami bertubrukkan, dan nahas, kami terjatuh, dengan posisi Mas Rafael di atasku, seketika gemuruh di dadaku membuatku seperti kehabisan oksigen.

Desi berlalu meninggalkan kami. Ada yang menyala, tapi bukan api, ketika melihat adegan tak disengaja yang barusan terjadi.

Secepatnya Mas Rafael berdiri, mengulurkan tangannya dan membantuku berdiri. Tangan yang masih sama, yang mampu mengalirkan getar-getar hangat di hatiku, saat jemari ini tergenggam dalam tangannya.

"Alena, apa kamu mendengar percakapan kami?" tanya Mas Rafael curiga.

"Ehm ... oh ... nggak, kok, Mas. Aku baru aja ke dapur, karena mas kelamaan baliknya, (makanya) aku susul. Aku haus banget, mau ambil minum." jawabku berbohong.

"Ya udah, kamu minum dulu, mas mau ke kamar ganti baju, sekalian mau pesan gofood untuk makan malam kita. Kamu mau makan apa?" tanyanya padaku.

"Samain aja deh sama Mas," jawabku.

"Oke, sampai ketemu di kamar," ucapnya padaku.

Aku hanya mengangguk padanya. Pikiranku masih kacau, mengingat pembicaraan mereka barusan. Hal apa yang sudah dua insan itu lakukan, sehingga membuat Desi sepertinya tak bisa melepas Mas Rafael. Tapi aku harus membuat drama agar Desi marah dan makin membenciku, untuk tahu kebenaran perasaan Rafael padaku.

Seketika aku berlari kecil menyusul Mas Rafael, dan dia berhenti tepat di depan kamar Desi, saat mendengar suara kaki yang menyusulnya .

"Mas ... gendong,” kataku manja bernada centil pada mas Rafael.

Secepatnya, aku sudah berada dalam gendongan mas Rafael, di antara dadanya yang bidang dan tangannya yang kekar, nyaris meluluhlantakan benteng pertahanan hatiku.

Dan tak lama kemudian terdengar suara 'pranggggh....!!!' sepertinya sesuatu barang pecah di kamar Desi. Dan disusul suara Jay yang menangis. Ah, apa peduliku pada wanita itu, tapi nuraniku sebagai wanita ingin menenangkan balita yang menangis itu, tapi ya sudahlah, perasaanku juga masih sedang tak karuan sekarang.

***

Mas Rafael meletakkanku di atas ranjang, dia tersenyum padaku sambil membelai pucuk kepalaku. Aku merasa gugup, dan menggeser dudukku untuk memberi jarak di antara kami. Aku mencoba mencari alasan, agar dia tidak berbuat macam-macam, apalagi meminta haknya padaku.

"Mas ... anu ... anu ... emm ... aku sedang datang bulan mas," ujarku padanya berbohong.

"Iya sayang, tidak apa-apa, mas juga masih belum siap, kok," ucapnya sambil mengecup keningku.

Tiba-tiba ada yang bergemuruh, tapi bukan petir. Oh, my God ... Aku harus bagaimana? Aku sudah sah menjadi istrinya, sementara aku juga masih belum siap memberi haknya. Berharap dia tetap tak akan memaksaku di malam-malam berikutnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Papa Masuk Rumah Sakit

    Segera ku pesan taxi online, menuju ke rumah sakit cinta kasih tempat dimana papa dibawa. Segala pikiran berkecamuk dalam dada. Bagaimana bila semua tidak baik-baik saja.Tiga puluh menit dalam perjalanan akhirnya aku sampai juga. Untung saja jarak antara Laboratorium pelangi dan rumah sakit cinta kasih tidak begitu jauh.Setelah membayar taxi online tadi aku segera menelepon mama, untuk menanyakan dimana mereka berada."Halo, Ma. Aku udah sampai nih di rumah sakit," kataku pada mama lewat telepon sembari berjalan menuju tempat resepsionis."Kita di IGD, Nak," jawab mama lemah.Setelah bertanya pada bagian resepsionis arah ruangan UGD, aku berjalan cepat menuju ruang IGD tersebut.Dari jauh aku melihat mama yang tengah memeluk papa sambil menangis terisak-isak. Aku segera berlari berhambur ke pelukan mama. Tak terasa air mata jatuh dipelupuk mata, semakin lama semakin deras tak terbendung lagi. kugenggam erat tangan mama, mencoba memberinya kekuatan, lidah dan mulutku kelu tak mampu b

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Dokter Cheloz

    Dua minggu setelah aku membawa rambut dan liur Mas Rafael dan Jay ke Laboratorium Pelangi, kini aku kembali lagi mendatangi tempat ini sendiri tanpa ditemani Vika.Aku keluar rumah tanpa sepengetahuan Mas Rafael. Ia sedang ada meeting penting pagi ini di kantornya. Desi juga sedang tidak ada di rumah. Dan saat pergi, aku memberi alasan pada Bik Ijah bahwa aku sebentar mau ke mall bersama Vika.Perasaanku campur aduk duduk di Klinik ini. Menunggu sesuatu yang hasilnya membuat perasaanku deg-degan tak beraturan. Seorang analis kesehatan yang menerima sampel itu dua minggu yang lalu dariku menyuruhku untuk agak sedikit sabar sebentar menunggu giliranku dipanggil.Untuk membunuh kebosanan, aku membuka wo tv, dan menonton drama layangan pedot yang tengah viral. Terbawa perasaan menonton film tersebut, tepat saat episod satunya berakhir, tiba-tiba seorang perawat memanggil namaku, dan menyuruhku untuk masuk ke ruangan dokter.Segera ku masukkan ponselku ke dalam tas. gegas aku melangkah ma

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   perusahaan papa

    Pulang dari laboratorium pelangi, aku mengajak Vika untuk pergi ke rumah papa mamaku. Rinduku sudah menggunung pada mereka. Kesibukan Mas Rafael membuat kami susah mengatur jadwal untuk sekedar menjenguk kedua orangtuaku tersebut. Sudah hampir empat bulan aku tidak pulang ke rumah ini. Kondisi pagar rumah tertutup, tetapi belum digembok. Aku membuka pagar pelan-pelan agar sampai tidak ketahuan, karena ingin memberi kejutan kepada papa mama. Vika mengikutiku memasuki pekarangan rumahku istanaku ini yang sudah empat bulan tak kukunjungi. Rumah terasa sepi, tak seperti biasanya akan ada satpam yang berjaga-jaga di pos satpam. Bunga-bunga mama di taman juga terlihat tidak begitu terurus. Aku menekan bel rumah berkali-kali tanpa mengucapkan salam. Sengajaku agar kedatanganku adalah surprise untuk papa dan mama. Selang lima belas menit terdengar sahutan. Pintu dibuka oleh mama. Mama sangat terkejut melihat kedatanganku, segera aku berhambur ke dalam pelukan mama. Mama mengecupku berkali-

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Menunggu Hasil Tes DNA

    Entah apa yang membuat hatiku agak sedikit bahagia hari ini. Kupoles makeup tipis di wajahku. Kelihatan natural seperti tidak memakai apa-apa. Ya, gayaku memang begitu adanya. Aku tersenyum mengamati wajahku di cermin, berjanji pada hatiku untuk menemukan titik terang antara Jay, Rafael, Steven dan Desi. Segera aku mengambil tasku, kuperiksa semua isinya apakah masih aman, terlebih-lebih sampel DNA Mas Rafael dan Jay yang telah kuambil itu. Hari ini aku berencana akan pergi ke laboratorium pelangi ditemani oleh Vika. “Mas, aku mau keluar dulu ya, mau jalan sama Vika,” ujarku pada suamiku yang tengah mandi di kamar mandi Tiba-tiba Mas Rafael membuka pintu kamar mandi, aku tersentak kaget melihatnya tidak memakai apa-apa. Spontan aku menutup wajah dengan kedua tangan. “Loh, kenapa kamu takut, bukannya kamu udah lihat semuanya?” godanya padaku. Tak kusahut ucapannya. Aku membalikkan badan dan meninggalkannya. “Aku mau keluar bareng Vika, mau refreshing.” Aku setengah berteriak mengat

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Sampel untuk tes DNA suamiku

    Malam ini suamiku agak lama pulang karena lembur seperti katanya tadi saat meneleponnya, aku memilih untuk tidur duluan tanpa menunggunya, sementara di luar angin kencang, dan suara petir yang bersahut-sahutan dengan air hujan yang jatuh tak mengenal waktu dan tempat tersebut.Aku terus mencoba memejamkan mataku meski terasa susah karena perasaan takut dengan suasana hujan yang terasa mencekam, apalagi tak lama setelahnya lampu ikut-ikutan padam, sungguh membuat keadaan tampak semakin menyeramkan.Saat kantuk mulai menjalari diriku, mataku mulai terasa berat. Barang lima menit aku mulai terltidur, terdengar suara ketukan di depan pintu kamar kami. Seperti yang bermimpi, terdengar seperti suara Mas Rafael.“Alena, Lena ... buka pintunya.”Aku membuka mata, dan masih bergeming, rasanya berat sekali menggerakkan tubuhku untuk sekedar berjalan dan membukakan pintu untuknya.Aku masih mengucek-ngucek mata ketika teleponku berdering. Telepon

  • WANITA RAHASIA SUAMIKU   Steven dan Jay mirip

    Siang ini Jay pulang sekolah dijemput oleh Steven. Ketika keduanya memasuki rumah membuat perasaan curiga dan penasaranku muncul. Jika diperhatikan dengan seksama keduanya sangat mirip bagai pinang dibelah dua. Hanya kelihatannya Jay adalah versi kecil dari Steven. Untuk mengobati rasa penasaranku, aku berencana untuk melakukan tes DNA Jay dan suamiku apakah benar bahwa Jay adalah anaknya dari hasil hubungannya dengan Desi di masa lalu.Satu jam setelah mengantar Jay, Steven pamitan untuk pulang ke tempatnya. Hatiku tak tahan untuk menanyai masa lalu dan hubungannya dengan Desi.“Steven ...!” panggilku tatkala Steven hendak keluar rumah. Dia membalikkan badan melihat ke arahku.“Ya?” ucapnya.“Em, Aku mau nanya sesuatu,” kataku berusaha menahan diri, agar bicaraku tak membuatnya curiga.“Apa itu?” tanyanya sambil berjalan dan mengambil kursi tepat di hadapanku.“E–ehm, mau nanya aja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status
OSZAR »