Mainan Malam Sang Miliarder

Mainan Malam Sang Miliarder

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-02
Oleh:  Lee SizuniiBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
53Bab
230Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Datang ke pesta hanya untuk pekerjaan sambilan, Yara tak pernah menyangka satu kebohongan kecil akan mengubah hidupnya. Demi menjaga harga diri di hadapan musuh lamanya, ia asal tunjuk pria asing dan mengaku sebagai pacarnya. Masalahnya, pria itu bukan orang biasa. Nathan Liu—pewaris dingin dari keluarga konglomerat—bukan hanya menerima akting gila Yara, tapi juga menawarinya kontrak cinta bernilai miliaran. Awalnya terlihat seperti keberuntungan, sampai Yara tahu satu hal: Nathan sudah menikah. Kini, Yara terjebak dalam permainan berbahaya yang melibatkan cinta palsu, rahasia kelam, dan sebuah keluarga yang tak segan menghancurkan apa pun... termasuk dirinya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Yara Jang menatap jendela taksi yang berembun, perutnya terasa seperti diikat kencang. Lampu-lampu kota memantul di kaca, mengiringi perjalanannya menuju hotel mewah yang menjulang megah di kejauhan.

"Yara, kamu bisa!" suara di kursi belakang menyemangatinya.

Yara menoleh ke Giselle, kenalan barunya dari aplikasi, yang memberinya tugas absurd malam ini—menghadiri pesta sebagai dirinya.

"Ingat, kamu cuma absen doang. Masuk, kasih undangan, terus bebas deh. Jangan lupa makan enak ya!" Giselle terkikik.

"Kalau makanannya enak, aku akan mengingatmu seumur hidup," sahut Yara, setengah bercanda, setengah gugup.

Taksi berhenti. Udara malam yang sejuk tak cukup untuk menenangkan detak jantungnya yang tak beraturan. Dengan napas panjang, Yara menyesuaikan gaun hitam selutut yang disewanya dengan harga yang bikin sakit kepala.

"Ini cuma pesta. Bukan medan perang. Senyum, makan, pulang. Gampang, kan?" bisiknya menyemangati diri sendiri sebelum melangkah masuk.

Aroma makanan langsung menyambutnya, menusuk hidung dan perut kosongnya dengan godaan yang tak bisa ditolak.

Makanan! Makanan! Makanan!

Tanpa ragu, Yara mengambil piring dan mulai menumpuknya dengan segala kelezatan yang bisa dijangkau tangannya—daging panggang, kue-kue kecil, salad yang tampak mahal. Matanya berbinar, bibirnya membentuk senyum puas.

"Kapan lagi aku bisa makan makanan seenak ini," kikiknya dalam hati.

Namun, kenikmatan itu terhenti seketika saat suara tawa familiar menyusup ke telinganya.

"Yara Jang?"

Suara itu merambat ke tulang belakangnya seperti es dingin. Perlahan, Yara menoleh.

Tiga wanita berdiri di belakangnya, mengenakan gaun mahal dengan ekspresi yang membuat perutnya terasa mual. Gadis-gadis dari masa lalu, teman semasa Yara sekolah.

"Seriusan? Ini kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?" Salah satu dari mereka, dengan gaun hijau mint dan nada merendahkan, menatapnya dari ujung kepala sampai kaki.

"Hah? Aku kira dia udah nggak di kota ini," bisik yang lain, cukup keras untuk didengar.

"Oh, dia ada di sini. Dan lihat, dia sedang ..., ah, menikmati 'makanan gratis'." Tatapan mereka jatuh ke piring Yara yang penuh.

Tawa meledak. Mereka semua sepertinya sangat menikmati pemandangan itu.

Yara menggenggam piringnya lebih erat, jari-jarinya memutih. Ia bisa merasakan panas menjalar ke pipinya.

Mereka tidak berhenti. Seperti sudah menunggu sangat lama untuk mengejek Yara.

"Untuk sekelas kamu, bisa masuk ke pesta mewah gini pasti karena bawa majikan, ya kan?"

"Iya, atau mungkin jadi ..., pelayan katering?"

Gelak tawa mereka seperti cambukan di wajah Yara. Sekitar mereka, tamu lain mulai melirik. Ada yang berbisik, ada yang menatapnya dengan tatapan kasihan—atau mungkin jijik.

Yara ingin bicara, ingin mengatakan sesuatu—apa pun! Tapi lidahnya terasa kaku.

"Oke, serius deh. Kamu datang ke sini sebagai apa? Orang sepertimu mana mungkin bisa masuk ke pesta ini." Nada mereka berubah lebih tajam, lebih menusuk.

Panik, Yara menarik napas cepat. Jangan sampai mereka tahu aku cuma pengganti!

"A-aku datang ke sini ..., sama pacarku," jawabnya spontan.

Hening. Lalu, tawa mereka pecah lagi—lebih keras, lebih menghina.

"Pacar?"

"Yara, serius? Kamu? Punya pacar? Apalagi pacar yang cukup kaya buat ngajak kamu ke pesta kayak gini?"

Malu. Panas. Rasanya ingin menghilang saat itu juga.

Lalu, dari sudut matanya, Yara melihat seorang pria berdiri tak jauh dari mereka. Elegan, tampan, dengan segelas champagne di tangannya.

Tanpa pikir panjang, dia melangkah cepat dan—

Plak!

Tangan Yara mendarat di bahu pria itu. Semua mata tertuju padanya.

"Eh, kamu! Iya, kamu!" Suara Yara lebih keras dari yang diinginkan. "Kenalin, ini pacar aku!"

Suasana hening. Pria itu menoleh, menatapnya dengan alis terangkat dan wajah dingin.

Yara menelan ludah. "Ya Tuhan, apa yang baru saja aku lakukan?!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
53 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status
OSZAR »