Bukan Istri Idaman

Bukan Istri Idaman

last updateLast Updated : 2022-02-11
By:  TrianaRCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
104Chapters
162.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kerapkali dihina dan ditekan dalam keluarga membuat Karmila bangkit dengan caranya sendiri. Saat ini dia bukan lagi wanita lemah yang hanya menuntut belas kasih dan nafkah sang suami. Penghinaan dari ibu mertua dan iparnya menjadi pelecut agar hidup lebih baik. Suami baik, mertua baik, biar aku saja yang jahat. Akan ku buktikan pada kalian, bahwa aku bisa menjadi wanita sukses dari jalan yang tak disangka-sangka. Simak terus perjuangan Karmila yang merakut harapan dan cita demi anak-anaknya, dengan memanfaatkan barang-barang bekas menyulapnya menjadi kreasi cantik dan bernilai jual tinggi. Apakah Mila berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya?

View More

Chapter 1

1. Atur sendiri saja uangmu, Mas!

"Ini jatah uang bulananmu," ucap Mas Haikal. Dia memberikan 10 lembar uang seratus ribuan padaku. Sebelumnya dia sudah menghitung uangnya lebih dulu.

"Tidak mas, kamu saja yang mengatur uangnya. Seperti yang kamu bilang, aku ini boros, tidak bisa mengatur keuangan, jadi lebih baik kamu saja yang mengatur semuanya, yang penting semua kebutuhanku dan anak-anak terpenuhi," tukasku.

Ya, aku bertekad lebih baik tidak menerima uang suami dari pada terus menerus jadi bahan cacian. Aku percaya Allah akan memberikan rezeki pada kami walau dari jalan yang tak terduga.

Mas Haikal memandangku dengan tatapan heran. "Kenapa? Kamu sudah tidak butuh uang, hah?"

Aku berlalu begitu saja. Malas sekali menanggapi ocehannya. Aku sudah lelah, Mas. Lelah. Berdebat denganmu dengan masalah yang sama, dan aku selalu kalah karena hanya kamu yang punya kuasa.

"Dasar istri belagu! Dikasih uang belanja sok-sokan gak mau! Awas saja kau minta uang ini lagi! Gak bakalan kukasih sepeserpun!" umpatnya lagi.

Aku tersenyum getir.

"Ada apa sih kamu ribut-ribut, Kal? Gara-gara Mila lagi?" Suara ibu terdengar lantang menuduhku.

"Ya iyalah Bu, siapa lagi kalau bukan dia! Dasar istri tidak berguna! Hanya numpang hidup saja belagu."

"Heleeh, istrimu emang begitu Kal, bisanya cuma ngurus anak! Mana tahu dia capeknya cari duit! Kerja juga kagak!"

Aku memilih tak peduli. Sudah sering begitu, telingaku sudah kebal mendengarnya.

Ah kalian tidak tahu saja, kalau aku punya uang sendiri dari hasil ngecraft. Ya, aku membuat beberapa kerajinan tangan dari barang-barang bekas, lalu menitipkannya ke toko-toko besar. Hasilnya selama ini sudah lumayan. Apalagi akhir-akhir ini banyak permintaan dari konsumen, jadi barang  yang kutitipkan selalu habis. Meskipun jika tak sengaja kepergok, Mas Haikal selalu mencibirku kalau aku seperti pemulung. Lalu dia akan marah-marah tak jelas.

Hasil konsinyasi itu aku simpan, meskipun terkadang kuambil untuk menambal kebutuhan. Selama ini aku memang belum merambah dunia online, karena waktu produksi ku terbatas hanya siang hari saja saat Mas Haikal ada di kantor. Itupun harus sembunyi-sembunyi di kamar si kecil sembari melihatnya main bersama.

Terkadang juga ibu selalu tiba-tiba datang ke rumah tanpa permisi. Kalau tidak minta uang pada Mas Haikal, dia akan meminta makanan. Membuatku makin tak nyaman kalau ada ibu di rumah.

***

"Mil, buatkan kopi, gulanya dikit saja," ujar Mas Haikal sembari menyesap rokoknya.

Aku hanya meliriknya sekilas, sambil terus berselancar di dunia maya. Ya, aku ingin sekali hasil karyaku dijual secara online. Jadi aku harus belajar dari nol mengenai hal ini.

"Kopi ada tinggal sedikit, paling satu kali seduh lagi tapi gulanya habis mas. Silahkan beli gula ke warung dulu kalau mau ngopi."

"Ck!"

Dia berdecak kesal, lalu bangkit sembari mengambil uang di dompet.

"Tunggu, mas!"

"Apalagi?"

"Sekalian belanja sembako buat sehari-hari."

"Hah? Kenapa gak kamu aja sih yang belanja!"

"Kan sudah kubilang mas, atur sendiri uangmu, yang terpenting kebutuhanku dan anak-anak terpenuhi. Selama ini kamu selalu bilang kalau aku boros."

"Ya iyalah, dikasih uang satu juta tidak cukup!"

"Iya, makanya kamu sendiri yang belanja. Agar tahu seberapa banyak kebutuhan kita."

"Ya sudah, apa aja yang mau dibeli?"

"Sebentar mas, aku catat dulu."

Dengan cekatan, aku langsung menulis kebutuhan pokok kami sekeluarga. Mumpung Mas Haikal yang akan belanja, aku tulis dengan lengkap dari mulai bahan makanan pokok, beras, minyak, dan lain-lain hingga home care, sabun, odol, shampo serta kebutuhan anak-anak susu dan pampers.

Selama ini, aku selalu menutup kekurangannya dengan uangku. Tapi sekarang tidak lagi, aku tak ingin pusing sendirian.

"Sebanyak ini?" tanya Mas Haikal heran. "Jangan-jangan kamu nambah-nambahin dengan kebutuhanmu ya?"

"Apanya yang ditambah-tambah? Baca aja semuanya mas, apa ada kebutuhan pribadiku disitu? Tidak ada kan? Semua kebutuhan keluarga dan anak-anak. Itu baru kebutuhan pokok bulanan mas, belum yang lain belanja sayur dan lauk, tagihan air, tagihan listrik, uang kebersihan serta keamanan kompleks."

"Ck! Harusnya kamu bisa berhemat!"

"Itu sudah yang paling hemat mas, harus dikurangi apalagi? Berasnya? Silahkan kalau kamu gak makan gak apa-apa. Kalau aku dan anak-anak sih sudah terbiasa berpuasa. Kamu saja yang tidak menyadari kalau selama ini kami kekurangan."

Mas Haikal berlalu begitu saja. Sedangkan aku kembali melanjutkan cara belajar jualan dan berbisnis secara online. Untung saja anak-anak sudah tertidur dengan pulas.

Aku memeriksa ke dalam kamar si kembar. Dalam kamar ini ada tiga kardus yang berisi harta karunku, Mas Haikal tak pernah menginjakkan kakinya ke kamar Daffa-Daffi jadi aman. Kardus itu berisi alat dan bahan craftku, kain-kain perca yang kudapatkan dari tukang jahit serta barang rongsokan lain yang kudapatkan dari mengumpulkan sampah sekitar. Lalu alat dan bahan yang kubeli dulu dari sisa uang belanja. Aku membuat beberapa aksesoris seperti bros dari kain perca, kalung, bando, gantungan kunci, hiasan gorden lalu celengan hias dari kardus bekas yang dibentuk menyerupai rumah. Semua kukerjakan sendiri kalau ada waktu luang.

Deru mobil memasuki halaman, tak lama ia membunyikan klakson. Mas Haikal pulang. Sebenarnya belanja dimana dia sampai lama sekali, padahal warung terdekat saja ada.

Aku membukakan pintu saat mendengar bel. Dengan wajah ditekuk masam Mas Haikal berlalu ke dalam, sambil membawa beberapa gembolan di tangannya.

"Tekor, tekor kalau kayak gini!" umpatnya.

"Ada apa, Mas?"

Mas Haikal memberikan nota belanja itu padaku. Tak tanggung-tanggung, ia habiskan sekitar delapan ratus ribu rupiah dalam sekali belanja. Kedua sudut bibirku tertarik ke atas. Emang enak! Makanya jangan sekali-kali menghinaku. Dasar suami pelit.

Ah tidak, kamu kan tidak mau dibilang pelit tapi maunya dibilang suami baik, ibu mertua baik dan biar aku saja yang jahat.

Kuperiksa semua daftar belanjaannya. Lengkap. Sesuai yang kutulis, bahkan ada yang tidak tertulis masuk dalam belanjaan. Apalagi kalau bukan kebutuhannya sendiri.

"Kok bisa sih belanjaannya sebanyak ini?" tukas Mas Haikal kesal.

"Kan sudah kubilang, itu belum semuanya, Mas. Lauk, sayur, bumbu dapur belum kau beli."

"Ckck!"

"Dah capek ngurusin kerjaan di kantor, capek juga di rumah disuruh belanja ini itu. Kamu aja nih yang atur uangnya lagi!"

"Gak mau, Mas. Kamu kan yang bilang sendiri, aku gak becus jadi istri. Tak apa aku tak dikasih uang darimu dari pada terus-menerus dimaki. Yang penting kebutuhan pokok terpenuhi."

Kubawa belanjaan itu ke dapur. Kusimpan pada tempatnya.

"Aku udah capek-capek kerja. Masih harus ngurusin kayak ginian. Kamu yang di rumah aja tinggal okang-okang kaki sambil menikmati uangku!" umpat Mas Haikal kembali. Ia masih belum terima.

"Siapa yang menikmati uangmu, Mas? Yang jelas bukan aku ya! Kamu aja hanya memberiku jatah satu juta! Gimana ceritanya menikmati uangmu?!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Batriani Betty
menarik ceritanya...
2022-09-27 19:24:05
1
user avatar
Aruna Syakiya
awalnya bagus tp cerita akhirnya lama2 makin ga jelas ga seru, kaya memaksa!! saya jadi malas melanjutkan baca setelah bab70
2022-08-27 19:01:59
0
user avatar
Indri saputra
baguuss bgt ceritanya ......
2022-08-05 16:40:43
1
user avatar
Dewy Uleema
cerita yg bagus,salut dgn kesabaran Karmila menghadapi suami dan keluarga,byk pelajaran berharga didlmny
2022-06-29 13:45:58
0
user avatar
Henny Safrini
sukaaa ceritanya semangat thor
2022-04-11 00:15:25
1
user avatar
Sarti Dani
good ...lanjutkan.......ceritanya bikin penasaran.....Tapi bunda Mila dan deny hilang dr cerita
2022-04-03 08:39:53
0
user avatar
Nisa Nurpasa
Mampir juga yuk ke novel 'Menikahi Gadis Desa' ... Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi alasannya. Akankah Sarah bahagia bersama pasangannya kelak? Atau hanya p
2022-03-12 20:16:18
1
user avatar
Rossi Lee
pemuda yang tidak terduga
2022-03-09 02:14:51
0
user avatar
F_Aurum
memberi pelajaran hidup yg cukup baik
2022-02-28 11:59:33
0
user avatar
A _V
KARMILA KUAT BGT JD ISTRI,, hebat loh bisa tahan selama 6 th banyak pelajaran yg bisa kita petik dr cerita ini RECOMMENDED bgt !! Saya suka saya suka (´ε` )♡(´ε` )♡(´ε` )♡
2022-01-25 17:07:27
3
user avatar
Via
Ceritanya Bagus (。’▽’。)♡ Suka Sama ALur Cerita gini, Perempuan Berhak BAHAGIA daLam sebuah ikatan Pernikahan bukan Mendapat Tekanan Batin Dan Caci Maki dari Org yg seharusnya Membahagiakan yg disebut dg Suami T O P B G T kisahnya kaka (´ ▽`).。o♡
2022-01-25 16:24:22
3
user avatar
Ryn nana
Mapir kak.. Mampir juga ke novel baru ku. "Cinta remaja pada pandangan pertama" Makasih
2022-01-15 15:41:05
0
104 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status
OSZAR »